A INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE PEMBIASAAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BANDUNG
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE PEMBIASAAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BANDUNG
Keywords:
Kata Kunci: Internalisasi Nilai-Nilai, PAI, Metode PembiasaanAbstract
ABSTRAK
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya yang berorientasi memberikan bekal kepada manusia (siswa) untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Internalisasi adalah proses penanaman nilai-nilai agama Islam pada pribadi siswa yang diwujudkan dengan sikap, perilaku, dan penghayatan terhadap suatu pengajaran sehingga mampu menumbuhkan keyakinan, kesadaran, dan dapat memotivasi dirinya yang diwujudkan dalam suatu sikap dan tingkah laku.pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya.Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut antara lain, Q.S. Al-Nahl ayat 125 dan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud. pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Teori ini sangat mementingkan adanya input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Dalam proses pembelajaran input ini bisa berupa alat peraga, gambar-gambar, atau cara-cara tertentu untuk membantu proses belajar. Jadi, Teori belajar behaviorisme adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan agama Islam apa yang diinternalisasikan melalui metode pembiasaan pada siswa MI Al-Hidayah dan MI An-Nur, mendeskripsikan penerapan internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui metode pembiasaan pada siswa MI Al-Hidayah dan MI An-Nur dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui metode pembiasaan pada siswa MI Al-Hidayah dan MI An-Nur. Hasil penelitian ini dalam menerapkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada siswa MI Al-Hidayah dan MI An-Nur Kabupaten Bandung menggunakan metode pembiasaan dirasa cukup baik dan efektif. Penggunaan metode pembiasaan ini dilaksanakan di dalam kelas melalui materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan. Sedangkan di luar kelas para siswa dibiasakan untuk shalat berjama’ah, shalat dhuha dan berakhlaqul karimah. Dalam pelaksanaannya masih butuh kesadaran pribadi shalat berjama’ah, shalat dhuha dan berakhlaqul karimah. Dalam pelaksanaannya masih butuh kesadaran pribadi di para siswa dengan bimbingan dan pengawasan oleh guru maupun orang tua di rumah. Kemudian, faktor pendukung 1) Adanya peraturan sekolah atau tata tertib yang bersifat terulis. 2) Adanya kerjasama dari pihak sekolah, karyawan, dan para guru,orang tua dan masyarakat 3) Adanya sarana dan prasarana yang memadai. b) Faktor penghambat 1) Faktor yang datang dari siswa sendiri tidak mematuhi peraturan. 2) Peran orangtua. 3) Faktor pergaulan (lingkungan luar sekolah).